Di tengah gempuran musik pop 3 menit yang itu-itu aja, Queen muncul tahun 1975 dengan sebuah karya yang bikin dunia musik geleng kepala: Bohemian Rhapsody. Lagu ini bukan cuma panjang lebih dari 6 menit tapi juga menabrak semua pakem lagu normal. Gak ada chorus yang berulang, gak ada struktur standar intro-verse-chorus-outro, dan yang lebih gilanya lagi... lagu ini punya tiga bagian absurd: balada sendu, opera yang dramatis, dan hard rock yang ngegas kayak mobil Formula 1. Semua digabung jadi satu, tanpa jeda. Awalnya dianggap terlalu aneh untuk dirilis, tapi sekarang malah jadi karya legendaris yang diputar lintas generasi. Queen pada dasarnya bilang: "Lagu gak harus masuk akal, yang penting bikin lo merinding."
Yang bikin Bohemian Rhapsody makin sinting adalah proses pembuatannya. Lagu ini direkam di enam studio berbeda di Inggris, selama tiga minggu penuh. Waktu itu belum ada digital editing atau plugin autotune kayak sekarang. Semuanya analog, manual, dan ribet. Bahkan untuk bagian vokal operanya aja yang ada bagian “Galileo! Figaro! Magnifico!” itu mereka ngelakuin overdub vokal sampai 180 kali. Freddie Mercury, Brian May, dan Roger Taylor nyanyi bagian kecil itu terus-menerus, ditimpa satu demi satu secara presisi. Satu kesalahan kecil bisa bikin mereka ngulang dari awal. Lo bayangin, mereka literally tidur bareng pita kaset dan mesin rekam demi dapetin hasil yang sekarang kita dengerin cuma buat story IG.
Lagu ini juga dianggap berisiko karena durasinya terlalu panjang buat diputar di radio. Di era 70-an, radio suka lagu 3 menit maksimal. Tapi Queen kekeh. Mereka yakin lagu ini punya jiwa, dan bukan sekadar musik. Akhirnya, dengan bantuan DJ radio yang nekat muterin versi penuh, lagu ini malah meledak di pasaran. Bohemian Rhapsody nangkring di posisi nomor 1 tangga lagu UK selama 9 minggu dan jadi lagu paling ikonik dari Queen. Ketika Freddie Mercury meninggal di tahun 1991, lagu ini dirilis ulang dan... balik lagi ke posisi nomor 1. Kaya siklus karma musik yang indah dan emosional.
Dari segi lirik, lagu ini masih jadi misteri sampe sekarang. Freddie Mercury gak pernah ngejelasin maknanya secara pasti. Ada yang bilang itu tentang kematian, pengakuan dosa, bahkan simbolisasi identitas seksual Freddie yang dia sembunyikan dari publik. Tapi justru karena misterinya itu, lagu ini hidup di kepala dan hati tiap pendengarnya. Setiap orang bisa ngasih makna sendiri-sendiri. Dan itulah kekuatan seni yang gak didikte. Queen gak ngajarin lo buat ngerti, mereka ngajak lo ngerasain.
Kalau musik adalah seni, maka Bohemian Rhapsody adalah lukisan surealis versi suara. Lagu ini bukan cuma karya musik, tapi pernyataan: bahwa kreativitas gak butuh izin. Queen nunjukin bahwa jadi beda bukan kelemahan, tapi kekuatan paling gila. Dan sekarang, lebih dari 40 tahun sejak dirilis, Bohemian Rhapsody masih berdiri gagah sebagai lagu yang menginspirasi jutaan musisi dan pendengar di seluruh dunia. Jadi kalau ada yang bilang musik rock itu cuma teriak dan gitar kencang, suruh dia dengerin lagu ini dulu dijamin mikir ulang.
0 Komentar