Red Hot Chili Peppers dan Kaos Kaki di Tit*t: Ketika Musik, Tubuh, dan Gak Tau Malu Jadi Satu

 


Di dunia musik, banyak band nyoba tampil beda. Tapi Red Hot Chili Peppers gak nyoba mereka emang beda dari sononya. Di awal karier mereka di tahun 80-an, band ini dikenal bukan cuma karena musik funk rock-nya yang liar, tapi juga karena aksi panggung yang... telanjang bulat. Beneran. Full bugil. Satu-satunya yang nutupin kemaluan mereka adalah... kaos kaki. Ya, kaos kaki beneran, dipasang di titit, dan dijepit dengan gaya pede maksimal. Aksi ini bukan cuma dilakukan sekali dua kali ini jadi ciri khas visual mereka di awal-awal tur dan promo. Bukan gimmick murahan, ini adalah bentuk seni... dalam bentuk alat kelamin yang bernafas bebas.

Gaya panggung Red Hot Chili Peppers bukan asal pamer badan. Ini adalah bagian dari ideologi mereka yang anti-norma dan bebas ekspresi. Anthony Kiedis (vokalis) dan Flea (bassis) percaya bahwa tubuh manusia adalah bagian dari seni, bukan sesuatu yang harus malu ditampakkan apalagi di dunia musik yang sering terlalu serius dan kaku. Jadi mereka telanjang di panggung, bukan buat cari sensasi doang, tapi buat melawan kepalsuan dan kontrol sosial. Mereka bilang: “Kalau lo bisa terima musik kami yang telanjang, berarti lo bisa terima kami apa adanya.” Dan ternyata… ribuan penonton setuju. Bukannya kabur, penonton malah makin liar.




Salah satu momen bugil paling legendaris mereka terjadi di tur tahun 1983 dan beberapa kali di awal 90-an. Bahkan kaos kaki di kemaluan mereka sempat dijadikan cover majalah dan poster promosi! Gila, band mana yang bisa ngelakuin itu dan masih punya karier panjang? Tapi justru itulah kekuatan RHCP: mereka gak takut keliatan konyol, selama itu jujur dan nyambung dengan energi musik mereka. Lo denger lagu-lagu mereka kayak “Give It Away” atau “Suck My Kiss” itu bukan lagu cinta manis, itu lagu kehidupan, seks, kesepian, dan kejujuran emosional yang dibalut dalam beat funk dan riff gitar liar.

Tapi jangan salah, di balik kegilaan mereka, RHCP juga punya kedalaman emosional dan perjalanan hidup yang brutal. Anthony Kiedis dan Flea tumbuh di lingkungan rusak: narkoba, kekerasan, keluarga berantakan. Banyak lagu mereka kayak “Under the Bridge” dan “Scar Tissue” bercerita soal rasa sepi dan perjuangan mereka melawan kecanduan. Jadi ketika mereka telanjang di panggung, itu bukan “asal edgy” itu adalah lambang kejujuran mentah, literally dan figuratif. Mereka udah gak punya apa-apa buat disembunyikan. Dan dari situ, mereka nemuin koneksi paling jujur dengan penonton.

Red Hot Chili Peppers adalah bukti bahwa seni kadang lahir dari ketelanjangan total gak cuma fisik, tapi juga emosi. Aksi mereka yang tampil hanya dengan kaos kaki di titit mungkin terdengar konyol, tapi itu jadi simbol dari satu hal penting: bahwa musik sejati gak butuh topeng, gak butuh pakaian, bahkan gak butuh rasa malu. Yang dibutuhkan cuma keberanian buat tampil seutuhnya, walaupun dunia bakal nunjuk dan ketawa. Dan sampai hari ini, mereka masih tampil liar, jujur, dan... (untungnya) udah pakai celana. Tapi kaos kaki itu tetap hidup di sejarah sebagai salah satu bentuk protes paling absurd dan ikonik dalam dunia musik.

Posting Komentar

0 Komentar